Ya Rasulullah

Seerah Rasulullah saw - animated part 1

Rasulullah Menangis Di ........................................

Pautan dari lama web : http://members.fortunecity.com/imansw/Sahabat.htm


Sahabat adalah tokoh-tokoh Islam yang hidup pada zaman Rasulullah Saw,
dan turut serta berjuang bersama beliau.


  1. Abdullah bin Mas'ud
    Anak dari Ummu Abdin. Ia merupakan orang keenam yang masuk Islam. Semula ia seorang budak milik Uqbah bin Mu'aith. Ialah pengumandang Al-Qur'an pertama kali dengan suara merdu. Sedemikian merdu dan bagus bacaannya, sampai Rasulullah Saw. Menitikkan air mata. Karena kesalehan, ketakwaan, keunggulannya dalam ilmu Al-Qur'an dan fiqih, ia menjadi sahabat tersayang Rasulullah Saw, sampai mendapat izin bebas keluar masuk rumah beliau.
  2. Abu Hurairah
    Seorang yatim yang miskin. Ia menjadi pembantu pada Busrah binti Ghazwan. Termasuk orang-orang yang masuk Islam di hari kemudian. Tepatnya pada tahun ketujuh Hijrah. Namun berkat daya ingatnya yang kuat, ia menjadi sahabat yang mampu menghafal hadits terbanyak. Tentu saja juga karena selalu mendampingi Rasulullah Saw. Ke mana pun beliau pergi. Jadilah ia gudang perbendaharaan wahyu yang disampaikan oleh Nabi Saw.
  3. Bilal bin Rabah
    Seorang Habsyi dari golongan kulit hitam. Ia budak milik Umayah bin Khalaf, salah seorang pemuka Bani Jumah. Seringnya mendengar kekhawatiran Umayah terhadap kebenaran yang dibawa Nabi Saw. Menjadikan Bilal tertarik memeluk Islam. Keputusannya masuk Islam membuatnya disiksa siang malam sampai tiba masa Abu Bkar memerdekakannya beberapa hari kemudian.
    Bilal kemudian dipilih oleh Rasulullah sebagai muadzin setiap menjelang sholat lima waktu. Oleh karena itu, ia mendapat gelar muadzin Rasulullah pada Umayah dalam perang Badar. Ia berhasil menumpas Umayah dan algojo-algojo yang pernah menyiksanya.
  4. Hamzah bin Abdul Muthalib
    Paman Nabi Saw.sendiri. Salah seorang tokoh muda suku bangsa Quraisy. Terkenal sangat cerdas dan berpendirian keras. Sejak Rasulullah menyebarkan ajaran Islam, ia telah mengakui kebenarannya. Namun kedudukan sebagai tokoh terpandang membuatnya bimbang. Baru setelah mengetahui Nabi Saw. Dihinadinakan segenap pemuka kaum kafir Quraisy, ia tergerak membela. Sejak itulah ia menyatakan masuk Islam dan membaktikan diri sepenuhnya pada Allah SWT.
    Sejak Islamnya Hamzah yang perkasa, orang-orang kafir Quraisy mulai menaruh hormat pada orang-orang beriman. Selain itu, ia sangat berjasa dalam perang Badar dan perang Uhud. Keberanian, kelincahan, dan dia mendapat julukan "Singa Allah", namanya kian semerbak sebagai syuhada dalam perang Uhud oleh tombak Wahsyi, seorang budak suruhan Hindun binti Utbah, istri Abu Sufyan.
  5. Khalid Ibnul Walid
    Semula ia orang yang menggetarkan umat Islam dan setelah masuk Islam menjadi ujung tombak pasukan yang paling diperhitungkan lawan. Berkat kematangannya mengatur strategi, jumlah pasukan Islam yang tinggi sebagian dalam Perang Mut'ah dapat diselamatkan. Bahkan berhasil meraih kemenangan, Sejak itulah ia selalu dipercaya sebagai panglima dalam perang-perang berikutnya. Terutama pada masa Khalifah Abu Bakar dalam perang menumpas Nabi-Nabi palsu dan orang-orang murtad setelah Nabi Saw wafat. Juga dalam membebaskan Irak dari cengkeraman kekaisaran Persi dan tanah Syiria yang dijajah Romawi. Ialah sahabat yang disegani kawan dan ditakuti lawan. Wajar bila sahabat menobatkannya sebagai "Pedang Allah".
  6. Khubaid bin 'Adi
    Seorang pemuka Anshar yang tercatat sebagai salah satu seorang pahlawan dalam perang Badar. Dialah yang berhasil membunuh seorang pemimpin kaum kafir Quraisy bernama Harits bin 'Amir bin Naufal. Usai perang, ia bersama sembilan sahabat lainnya diperintahkan oleh Rasulullah menyelidiki kaum Quraisy di Mekah. Namun, di tengah perjalanan mereka diserang suku Bani Hayan. Delapan sahabat syahid terpanah. Sedang Khubaid dan Zaid bin Ditsinnah tertangkap. Selanjutnya Khubaid dibeli oleh anak-anak Harits. Guna melampiaskan dendam atas kematian ayah mereka, Khubaid disalib dan disiksa hingga wafat. Dialah satu-satunya sahabat yang Syahid di tiang salib.
  7. Mush'ab bin Umar
    Seorang pemuda Quraisy yang terpandang, tampan, cerdas, dan berakhlak mulia. Ia pernah dikurung di tempat terpencil oleh ibunya, Khunas binti Malik, seorang wanita pemuka Quraisy. Namun ia tetap bersedia kembali ke agama berhala. Ia yang biasa hidup gemilang dalam kemewahan, rela menderita demi kebenaran ajaran Islam. Berkat kepribadiannya yang menawan. Mush'ab dipercaya Nabi Saw mengislamkan penduduk kota Madinah. Amanah tersebut dapat dipikulnya dengan suksesm sekalipun banyak rintangan yang membahayakan. Dan ia menyempurnakan keharuman namanya dalam perang Uhud, gugur sebagai syuhada.
  8. Mu'adz bin Jabal
    Seorang pemuda Anshar yang tampan, pendiam, dan berakhlak mulia. Ia juga seorang yang cerdas, cermat, dan berani mengemukakan pendapat. Keluasan pengetahuannya menobatkannya sebagai cendekiawan muslim. Dan keahliannya dalam ilmu fiqih, mendapat pujian dari Rasulullah sebagai orang yang paling tahu terhadap yang halal dan yang haram.
  9. Ammar bin Yasir
    Putra dari Yasir bin Amir dan Sumaiyyah binti Khayyah adalah seorang budak milik Abu Hudzaifah. Bertiga mereka termasuk orang-orang yang pertama masuk Islam. Sebagaimana pemeluk Islam yang mula-mula lainnya, mereka tidak luput dari siksa para kaum kafir Quraisy. Sedemikian berat siksa yang mereka terima, sampai Rasulullah Saw, bersabda, "Sabar wahai keluarga Yasir, tempat yang dijanjikan bagi kalian adalah surga." Terlebih lagi siksa yang diterima Ammar bin Yasir. Ia pernah dicambuk, dipanggang, dan ditenggelamkan dalam air sampai pingsan. Namun Rasulullah Saw, kian membaja. Dan setelah merdeka ia mengabdikan diri kepada Allah Swt sepenuhnya. Maka jadilah ia salah seorang sahabat yang sangat disayang oleh Rasulullah Saw.
  10. Zaid bin Tsabit
    Seorang Anshar dari Madinah. Masuk Islam pada usia 11 tahun bersama keluarganya ketika Nabi Muhammad berhijrah ke Madinah. Otaknya sangat cemerlang, ialah yang menuliskan wahyu untuk Rasulullah dan terus-menerus menghafalkannya. Maka, pantas bila ia kemudian dipercaya oleh Khalifah Abu Bakar untuk menghimpun ayat-ayat Al-Qur'an.

Bilal Bin Rabbah


BILAL DAN PENDERITAANNYA


Bilal r.a.hu adalah salah seorang daripada sahabat-sahabat Nabi Muhammad s.a.w. yang paling terkenal. Dia merupakan muazzin atau juru azan di Masjid Nabi. Dia merupakan seorang hamba Habshi yang dimiliki oleh seorang kafir di Mekah. Pengislamannya telah menimbulkan kemarahan yang tidak keruan didalam hati pemiliknya. Dia pun diazabkan tanpa perikemanusiaan. Umayyah bin Khalaf, pemusuh ISLAM yang terkemuka yang memiliki Bilal akan membaringkannya atas pasir yang panas membakar serta meletakkan batu besar diatas dadanya sehingga ia tidak dapat menggerakkan tulangnya yang lapan kerat. Kemudian berkatalah Umayyah kepada Bilal:"Tinggalkanlah agamamu. Kalau tidak matilah kamu dalam kepanasan matahari yang tegak."

Bilal menjawab dengan berkata:"Ahad"-(Tuhan Yang Esa)-"Ahad-(Tuhan Yang Esa)."

Pada waktu malam ia didera dengan cemeti sehingga badannya luka. Pada waktu siang pula, dia dibaringkan diatas pasir yang panas. Tuannya berharap yang ia akan meninggalkan agamanya atau pun mati akibat luka-luka dibadannya. Namun demikian Bilal masih tetap dengan pendiriannya yang teguh. Umayyah, Abu Jahal dan pengikut-pengikut mereka menyiksa Bilal secara bergilir-gilir. Akhirnya Abu Bakar telah menebuskannya dan dari sejak itu hiduplah ia sebagai seorang Muslim yang bebas. Semenjak ia dibebaskan, dia sentiasa berdampingan dengan Nabi Muhammad s.a.w. sehingga Baginda s.a.w. wafat. Selepas kewafatan Nabi Muhammad s.a.w., Bilal pun meninggalkan Kota Madinah.

Pada suatu ketika dia telah melihat Nabi Muhammad s.a.w. dalam mimpinya. Berkata Nabi Muhammad s.a.w. kepada Bilal: "Wahai Bilal, mengapakah kamu tidak melawatku?"

Sebaik-baik sahaja dia bangun dari tidurnya, dia pun bersiap-siap untuk berangkat ke Madinah. Setibanya dia dikota itu dia telah berjumpa dengan Hassan dan Hussain, cucunda Nabi Muhammad s.a.w. Mereka menyuruh dia berazan.Permintaan orang yang dicintainya itu tidak dapat ditolak. Apabila suara Bilal berkumandang diruang angkasa Kota Madinah, penduduk-penduduknya pun tanpa segan dan silu menghamburkan air mata mereka kerana teringat zaman keemasan yang telah mereka lalui semasa hidupnya kekasih mereka Nabi Muhammad s.a.w. Sekali lagi Bilal telah meninggalkan Kota Madinah dan akhirnya meninggal dunia di Damsyik pada tahun Hijiriah yang ke dua puluh.

Jejak Rasul Part 1 : Khalid al Waleed

Sumayyah


AMMAR DAN IBUBAPANYA


Ammar dan kedua-dua orang tuanya termasuk dalam golongan kaum Muslimin yang disaksikan oleh pemusuh-pemusuh Islam kerana menerima ajaran Nabi Muhammad s.a.w. Mereka telah diazabkan diatas batu-batu dan tanah yang panas membakar. Apabila Rasullullah s.a.w. lalu berdekatan mereka Nabi Muhammad s.a.w. akan menggesa mereka supaya bersabar sambil memberi khabar gembira mengenai syurga. Yasir, ayah kepada Ammar telah meninggal dunia setelah menerima penyiksaan yang berpanjangan. Ibunya yang telah tua pula ditikam mati dengan dengan lembing oleh Abu Jahal. Dia enggan meninggalkan agamanya walaupun disiksa dengan pedihnya. Dia merupakan wanita pertama yang sahid kerana mempertahankan agama.

Apabila Nabi Muhammad s.a.w. hendak berhijrah ke Madinah, Ammar telah menawarkan hendak membuat sebuah binaan dimana Nabi Muhammad s.a.w. boleh duduk, berehat diwaktu petang dan mengerjakan solat. Binaan ini didirikan dengan batu-batu yang dipungutkan oleh dirinya sendiri. Dia menentang musuh-musuh Islam dengan penuh keghairahan dan keberanian. Dalam suatu pertempuran dia telah berkata dengan gembiranya: "Aku akan menemui kawan-kawan aku tak lama lagi. Aku akan berjumpa dengan Nabi Muhammad s.a.w. dan sahabat-sahabatnya."

Kemudian ia meminta air untuk diminum tetapi dia diberi susu. Sambil mengambil susu itu dia berkata: "Aku mendengar Nabi Muhammad s.a.w.. berkata padaku:"susu inilah minuman kau yang terakhir didunia!"

Dia bangun lalu meneruskan perjuangannya menentang musuh sehingga ia gugur. Pada masa itu dia berusia sembilan puluh empat tahun.

The Salahuddin Animated Movie - Pejuang Selepas Zaman Rasulullah saw

Salahuddin Extended

Saiidina Omar (r.a.) - pautan : http://tanbihul_ghafilin.tripod.com/kisahbagindarasulullahsaw.htm


ISLAMNYA UMAR


Umar r.a.hu selepas ia memeluk agama Islam, menjadi kebanggaan orang-orang Islam dan musuh ketat kafir-kafir musyrikin tetapi sebelum itu dia menentang Nabi Muhammad s.a.w. dan mengganggu orang-orang yang menganuti Islam. Dalam suatu mesyuarat orang-orang Quraish, pada suatu hari mereka telah memutuskan hendak meminta salah seorang daripada mereka supaya membunuh Nabi Muhammad s.a.w.

Umar telah tampil kehadapan sebagai sukarelawan yang ingin mengusahakan pembunuhan itu. Tiap-tiap Quraish yang menghadiri mesyuarat itu berkata serentak"Ya, engkaulah yang dapat melakukannya,Umar!"

Dengan pedang yang bergantungan dilehernya, Umar pun mengarahkan langkah menuju ketempat kediamanNabi Muhammad s.a.w. Dalam perjalanannya ia telah menemui Saad bin Abi Waqqas. Saad berkata: "Kemana kau, Umar?"Umar menjawab: "Aku hendak pergi menamatkan riwayat hidup Nabi Muhammad " Saad: "Kalau begitu Banu Hashim, Banu Zuhrah dan Banu Abdi Manaf akan membunuh kamu sebagai tindakan balas."Umar(gelisah dengan amaran itu) berkata: "Nampaknya kau juga telah meninggalkan agama nenek moyang kau. Biar aku kerjakan kau dahulu."

Umar dengan serta merta menghunus pedangnya. Sambil mengistiharkan pengislamannya Saad juga berbuat demikian. Sebelum bertarung dengan Umar sempat juga berkata:"Lebih baik kau menguruskan rumahtangga kau dahulu. Saudara perempuan kau dan iparkau, kedua-duanya telah memeluk agama Islam"

Kemarahan Umar ketika mendapat cerita itu tak dapat diceritakan lagi. meninggalkan Saad, dia menggerakkan langkahnya kearah rumah saudara perempuannya. Setibanya dirumah itu dia dapati rumah itu telah berkunci dari dalam. Sambil mengetuk-ngetuk pintu itu dia menjerit dengan sekuat tenaga kepada saudaranya supaya pintu itu dibuka. Mendengar suara Umar, Khabbab telah lari bersembunyi meninggalkan masyaf-masyaf Quran yang sedang mereka baca. Apabila pintu dibuka Umar dengan cepat menempeleng saudaranya sambil berkata:"Hai pengkhianat dirimu sendiri, engkau juga telah meninggalkan agamamu."

Tanpa menghiraukan kepala saudaranya yang berdarah, dia masuk kedalam sambil bertanya: "Apakah kelian sedang buat tadi dan siapa dia orang yang suaranya aku dengar dari luar?" Iparnya menjawab:"Kami hanya berbual-bual." Umar bertanya kepada iparnya "Adakah kamu juga telah meninggalkan agama nenek moyang kamu dan memeluk agama baru?" Ipar Umar menjawab:" Bagaimana pula agama baru itu lebih baik dari agama kita yang lama itu?" Jawapan itu menyebabkan Umar memukul dengan kejam dan menarik-narik janggutnya. Saudaranya yang datang hendak melerai mereka juga dipukul sehingga mukanya berlumuran dengan darah. Sambil menangis saudara perempuannya berkata:"Umar! kami dipukul hanya kerana kami memeluk agama Islam. Kami berazam hendak mati sebagai orang-orang Islam Kau bebas melakukan apa saja yang kau suka atas diri kami."

Apabila hatinya sejuk sedikit dia berasa malu atas perbuatannya terhadap saudara perempuannya itu. Tiba-tiba ia terpandang akan masyaf-masyaf yang ditinggalkan oleh Khabbab tadi. Katanya:"Baiklah, tunjukkan masyaf-masyaf ini." "Tidak," kata saudaranya.: "Badan kau tak bersih dan orang yang tak bersih tak seharusnya memegang masyaf-masyaf ini." Umar akhirnya membersihkan badannya dan mula membca masyaf-masyaf tadi. Surah yang dibacanya ialah SURAH TAHA.Dia membaca dari permulaan surah itu.Seluruh sikap dan pandangannya berubah apabila ia sampai ke ayat yang bermaksud:

"Akulah Allah. Tidak ada Tuhan melainkan Aku. Oleh itu sembahlah Aku dan dirikanlah sembahyang buat mengingati Aku."

Kata Umar: "Baiklah, bawa aku bertemu dengan Muhammad "

Mendengar kata-kata Umar itu Khabbab pun keluarlah dari tempat persembunyiannya sambil berkata:"Ya Umar, ada berita baik untuk kamu. semalam (iaitu malam Juma'at)Nabi Muhammad s.a.w. telah berdoa kepada Allah s.w.t..: "Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan Umar atau Abu Jahal, siapa yang Engkau suka.".Nampaknya Allah s.w.t. telah memilih engkau sebagai menunaikan permintaan Nabi Muhammad s.a.w.

Umar telah menemui Nabi Muhammad s.a.w. dan pada pagi Juma'at dia telah memeluk agama Islam Pengislaman Umar merupakan merupakan suatu pukulan yang hebat kepada puak musyrikin. Sungguh pun begitu bilangan orang Islam terlalu kecil kalau dibandingkan dengan bilangan puak musuh. Kafir-kafir musyrikin telah memperhebatkan usaha-usaha mereka untuk menghapuskan orang-orang Islam serta agama mereka. Dengan Islamnya Umar, kaum Muslimin telah bertambah berani dan sekarang mereka mendirikan sembahyang di Baitul Haram. Kata Abdullah bin Masud: "Pengislaman Umar merupakan suatu kejayaan besar kepada kaum Muslimin, perpindahannya menguatkan kami dan perlantikannya sebagai Khalifah merupakan suatu keberkatan kepada kami.:"


KESYAHIDAN ANAS BIN NADHR


Anas bin Nadhr ialah salah seorang daripada sahabat-sahabat Nabi Muhammad s.a.w. yang tidak mengambil bahagian dalam peperangan Badar. Dia berasa kesal kerana tidak menyertai peperangan tersebut. Oleh hal yang demikian dia senantiasa menanti-nanti peluang untuk menyertai peperangan untuk menebuskan apa yang dianggapnya suatu kerugian bagi dirinya. Kesempatan yang dinanti-nantinya itupun tibalah apabila berlaku perang Uhud pada tahun yang berikutnya. Anas pun dengan serta merta menyertai tentera Muslimin dengan semangat kejihadan yang tulin maju kemedan pertempuran. Sungguhpun bala tentera yang dihadapi mereka berkali-kali ganda banyaknya namun tentera Muslimin sedang mengatasi pihak musuh. Tiba-tiba berlaku suatu kesilapan.

Nabi Muhammad s.a.w. telah menghantar sepasukan pemanah-pemanah yang terdiri daripada 50 orang untuk menguasai tentera berkuda pihak musuh yang mungkin menyerang tentera Muslimin dari belakang. Mereka diperintahkan supaya menetap diatas sebuah bukit dibelakang tentera Muslimin selagi mereka tidak menerima arahan daripada Nabi Muhammad s.a.w. sendiri menyuruh mereka berundur dari situ. Tetapi mereka ini telah mengingkari arahan Baginda s.a.w. Apabila mereka lihat askar-askar musuh lari lintang pikang, diburu oleh Mujahid-Mujahid Islam, mereka menyangka yang kemenangan telah pun tercapai lantas meninggalkan tempat mereka sambil berkejar-kejaran untuk mendapatkan harta rampasan. Yang tinggal diatas bukit itu hanyalah ketua mereka dan beberapa orang yang masih taat. Apabila dilihat oleh pemimpin tentera mushrikin yang bukit itu telah terdedah, dia pun mengerah pasukannya menyebu dan membunuh tentera panah Muslimin yang masih bertahan diatasnya dan melancarkan serangan balas terhadap tentera muslimin dari belakang ketika mereka sedang asyik mengumpulkan tentera rampasan.Dalam keadaan kelam kabut inilah Anas terpandang kepada Saad bin Maaz yang sedang melalui hadapannya. Dia memekik mengatakan:"Ya Saad! Kemana engkau? Demi Allah! Aku mencium bau Syurga yang datangnya dari Jabal Uhud".

Dengan berkata demikian dia pun menerkam musuh lalu menentang mereka habis-habisan sehingga dia gugur sebagai Syahid dimedan peperangan. Apabila badannya yang berlumuran darah itu diperiksa terdapat tidak kurang dari 80 liang luka semuanya.Tidak ada siapa yang dapat mengenalinya melainkan saudara perempuannya sahaja. Orang yang berjihad dijalan Allah s.w.t.. dengan penuh keikhlasan dan kejujuran akan mengecap nikmat syurga didunia ini dan diakirat. Demikianlah hal keadaannya dengan sahabat Anas bin Nadhr.


ISLAMNYA ABUZAR GHIFARI


Abuzar Ghifari merupakan seorang sahabat c yang terkenal dengan perbendaharaan ilmu pengetahuan dan kesalehannya.Kata Ali r.a.hu.: "Abuzar ialah penyimpan jenis-jenis ilmu pengetahuan yang tak dapat diperolehi oleh orang lain"

Apabila ia mula-mula mendengar khabar tentang kerasulan Nabi Muhammad s.a.w., dia telah menghantar saudara laki-lakinya untuk menyiasat dengan lebih mendalam mengenai orang yang mendakwa menerima berita dari langit.Setelah puas menyiasat, saudaranya pun melapurkan kepada Abuzar yang Nabi Muhammad s.a.w. itu seorang yang bersopan-santun dan baik budi pekertinya. Ayat-ayat yang dibaca kepada manusia bukannya puisi dan bukan pula kata-kata ahli syair. Lapuran yang disampaikan itu masih belum memuaskan hati Abuzar. Dia sendiri keluar untuk mencari kenyataaan. Setibanya di Mekah, dia terus ke Baitul Haram. Pada masa itu dia tidak kenalNabi Muhammad s.a.w. dan memandangkan keadaaan pada masa itu dia berasa takut hendak bertanya darihal Nabi Muhammad s.a.w.Apabila menjelang waktu malam, dia dilihat oleh Ali r.a.hu. Oleh kerana dia seorang musafir Ali r.a.hu terpaksa membawa Abuzar kerumahnya dan melayani Abuzar sebaik-baiknya sebagai tetamu. Ali r.a.hu tidak bertanya sesuatu apa pun dan Abuzar bagi pihak dirinya pun tidak memberitahukan Alitentang maksud kedatangannya ke Mekah. Pada keesokan harinya Abuzar pergi sekali lagi ke Baitul Haram untuk mengetahui siapa dia Muhammad. Sekali lagi Abuzar gagal menemui Nabi Muhammad s.a.w. kerana pada masa itu orang-orang ISLAM sedang diganggu hebat oleh kafir-kafir musrikin. Bagi malam yang keduanya Ali r.a.hu membawa Abuzar kerumahnya. Pada malam yang kedua ini pun Ali r.a.hu tidak bertanya hal Abuzar, tetapi pada malam ketiga Ali r.a.hu bertanya:"Saudara, apakah sebabnya saudara datang ke kota ini?"

Sebelum menjawab, Abuzar meminta Ali r.a.hu berjanji supaya bercakap benar. Kemudian ia pun bertanya kepada Ali r.a.hu tentang Nabi Muhammad s.a.w. Ali r.a.hu berkata sebagai menjawab soalan Abuzar:"Dia sesungguhnya PESURUH ALLAH. Esok engkau ikut saja aku dan aku akan membawa kamu menjumpainya. Tetapi awas bencana yang buruk akan menimpai kamu kalau perhubungan kita ditahui orang. Semasa berjalan esok kalau aku dapati bahaya mengancam kita aku akan berpisah agak jauh sedikit daripada kamu dan berpura-pura membetulkan kasutku, tetapi engkau terus berjalan supaya orang tidak mensyaki perhubungan kita."

Pada esoknya itu Ali r.a.hu pun membawa Abuzar bertemu dengan Nabi Muhammad s.a.w. Tanpa banyak soal-jawab, dia telah memeluk agama ISLAM. O;eh kerana takut kalau-kalau dia diapa-apakan oleh pihak musuh, Nabi Muhammad s.a.w. pun menasihatinya supaya lekas balik dan supaya jangan mengistiharkan pengislaman di khalayak ramai, tetapi Abuzar dengan berani menjawab:"Ya Rasulullah, aku bersumpah dengan Allah yang jiwaku ditanganNya bahawa aku akan mengucap KALIMAH SYAHADAH dihadapan kafir-kafir musyirikin itu."

Janjinya pada Nabi Muhammad s.a.w. ditepatinya. Selepas ia meninggalkan Bagimda dia mengarahkan langkahnya ke Baitul Haram dimana dihadapan kaum musyrikin dan dengan suara yang lantang dia telah mengucapkan DUA KALIMAT SYAHADAH

"AKU MENYAKSIKAN YANG TIADA TUHAN MELAINKAN ALLAH DAN AKU MENYAKSIKAN YANG MUHAMMAD ITU PESURUH ALLAH."

Apatah lagi, demi didengarinya ucapan Abuzar itu, orang-oarang kafir pun menyerbuinya lalu memukulnya. Kalau tidaklah kerana Abbas, (ayah saudara Nabi Muhammad s.a.w. yang ketika itu belum memeluk agama ISLAM ) Abuzar sudah tentu menemui ajalnya.Kata Abbas kepada kafir-kafir musyirikin yang menyerang Abuzar:"Tahukah kamu siapa orang ini? Dia ialah dari puak Ghifar. Khalifah-khalifah kita yang berulang alik ke Sham terpaksa melalui perkampungan mereka. Kalaulah ia dibunuh, mereka sudah tentu akan menghalang perniagaan kita dengan Sham."

Pada hari yang berikutnya Abuzar sekali lagi mengucap DUA KALIMAT SYAHADAH dihadapan kafir-kafir Quraish dan pada kali ini juga ia telah diselamatkan oleh Abbas.Keghairahan Abuzar mengucap DUA KALIMAH SYAHADAH dihadapan kafir-kafir Khuraish sungguh-sungguh luar biasa kalau dikaji dalam kontek larangan Nabi Muhammad s.a.w. kepadanya. Apakah dia boleh dituduh sebagai telah mengingkari perintah Nabi Muhammad s.a.w.

Jawabnya-TIDAK. Dia tahu yang Nabi Muhammad s.a.w. sedang mengalami penderitaan yang berbentuk gangguan dalam usahanya kearah menyibarkan agama Islam. Dia hanya hendak mencontohi Nabi Muhammad s.a.w. walaupun dia mengetahui dengan berbuat demikian dia mendedahkan dirinya kepada bahaya. Semangat keislaman yang sebeginilah yang telah membolehkan para sahabat mencapai puncak kejayaan dalam alam lahiriah serta batiniah. Keberanian Abuzar ini sudah selayaknya dicontohi oleh umat Islam dewasa ini didalam rangka usaha mereka menjalankan dakwah Islamiah. Kekejaman, penganiayaan serta penindasan tidak semestinya melemahkan semangat mereka yang telah mengucapkan Dua Khalimah Syahadah.


ISLAMNYA SOHAIB




Sohaib dan Ammar memeluk Islam pada waktu yang sama. Pada masa itu Nabi Muhammad s.a.w. tinggal ditempat kediaman Arqam. Mereka datang secara berasingan untuk memeluk agama Islam dan telah bertemu dipintu rumah Arqam. Sohaib seperti Ammar telah menderita akibat penyiksaan yang diterima ditangan pemusuh-pemusuh Islam. Akhirnya dia memutuskan hendak berhijrah ke Madinah.Kafir-kafir Quraish tidak mahu dia berbuat demikian lantas menghantar suatu gerombolan untuk memaksanya balik ke Mekah.Sebaik-baik sahaja kafir-kafir musyrikin itu mendekatinya, dia memekik kepada mereka:"Kamu semua tahu yang aku ini pemanah yang lebih handal daripada kamu. Selagi ada anak panah pada ku selama itulah kamu tidak dapat menghampiri aku. Apabila habis anak panah ku aku akan menggunakan pedang aku pula. Kalau kamu suka pergilah ambil wangku yang kutinggalkan di Mekah dan dua orang sahaya perempuanku sebagai penebusan diriku."

Mereka bersetuju. Dia pun memberitahu tempat dimana wangnya disimpan. Selepas itu dia meneruskan perjalanannya ke Madinah. Berkenaan dengan perbuatan Sohaib ini Allah s.w.t. telah menurunkan ayat yang berikut kepada Nabi Muhammad s.a.w. yang bermaksud:

"Dan dari antara manusia ada yang menjual dirinya kerana hendak mencari keridhaan Allah dan Allah itu amat penyayang kepada hamba-hambaNya."

Pada ketika menerima ayat ini Nabi Muhammad s.a.w.. berada di Qubo. Apabila dilihatnya Sohaib, Baginda s.a.w. pun berkata: "Penjualan yang baik sungguh, Sohaib."





Imam Ali in Khaibar